Selasa, 27 November 2018

BERITA PASAR TRADISIONAL DI KREMPYENG,WATUALANG,NGAWI


Pasar Tradisional Sepi,Ekonomi Rakyat Melemah


  "Sejak pagi pasar sepi pembeli"
kata pedagang kebutuhan dapur di Pasar Krempyeng Watualang kecamatan Ngawi kabupaten Ngawi, Sutini pedagang asal Watualang, Kabupaten Ngawi, Minggu(25/11/2018).
Kondisi seperti itu juga banyak dikeluhkan oleh pedagang kebutuhan dapur yang lain. Padahal, beberapa kebutuhan dapur harganya mengalami penurunan selain beras. Pedagang menilai, sepinya pembeli disebabkan karena ekonomi rakyat semakin melemah. "Uang sekarang susah," ungkapnya.
  Seperti misalnya harga cabai rawit, perkilogramnya sekarang Rp40 ribu, dari harga sebelumnya Rp45 ribu. Cabai keriting dan cabai lompong juga mengalami penurunan harga. Perkilogramnya sekarang Rp40 ribu. Turun antara Rp5 ribu perkilogram. "Seminggu terakhir ini harga turun," katanya. Ada juga pedagang yang menilai bahwa sepi nya pasar tradisional dikarenakan masyarakat tidak mau ribet karena harus berkeliling bila mereka membutuhkan kebutuhan mereka mereka lebih suka untuk berbelanja menggunakan android mereka masing-masing yang memudahkan mereka berbelanja, dengan demikian minat masyarakat terhadap pasar tradisional pun menurun.

  Namun meskipun harga bahan pokok ada yang menurun pasar tradisional tetap sepi, kemungkinan besar pasar tradisional kalah saing dengan pasar online atau bisa disebut online shop, yang menyediakan semua barang tidak cuma itu online shop juga menghemat waktu karena dapat dipesan melalui ponsel, namun banyak masyarakat yang tidak memahami pentingnya dan manfaat pasar tradisional.

Alasan mengapa anda harus berbelanja di pasar tradisional :
     - Bisa tawar menawar
     - Membeli produk dalam negeri berarti cinta produk indonesia
     - Produk lebih segar
     - Jam buka lebih pagi
     - Harga barang lebih mudah
     - Bisa lebih akrab dengan pedagang
     - Membeli di pasar tradisional berarti kamu mendukung usaha kecil
Manfaat pasar tradisional :
  Pertama, pasar akan mempertemukan penjual dan pembeli dengan kondisi yang bercirikan kerakyatan. Produk lokal, produk lokal dari luar daerah, dan atau produk dapat diperlihatkan dan berlanjut dengan traksaksi jual beli.
Kedua, membuka peluang penjualan produk dengan intensitas calon pembeli yang tinggi. Ketika ada informasi pasar rakyat dengan sendiri atau melalui kelompok-kelompok masyarakat akan datang sedangkan pasar normal masyarakat bercirikan individu dalam memenuhi produk yang tersedia di pasar.

Ketiga, membuka kesempatan luas bagi semua pedagang untuk memasarkan produk di berbagai lokasi pasar rakyat. Dari pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan dapat dijual di pulau sumatera dan sebaliknya. Artinya peningkatan jumlah pedagang yang relatif tinggi. Jika tidak ada pasar rakyat cenderung pasar bergerak normal sesuai dengan pergerakan pasar lokal apabila kondisi di daerah.


  Untuk meningkatkan dan mengembangkan pasar tradisional diharap kepada pengelola pasar agar tetap menjaga kebersihan pasar tradisional yang ada. Selain itu, juga meminta agar arus lalu lintas tetap lancar meskipun banyak kendaraan yang akan keluar masuk pasar. Selain itu,pesan kepada masyarakat agar menjaga keindahan pasar dengan tidak mencoret tembok yang sudah bersih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar